Translate

Selasa, 02 Desember 2014

KESUCIAN JIWA MANUSIA

KESUCIAN JIWA MANUSIA


Om Awignam Astu namah sidam
Om anabadrah kratawayantu wiswatah
Om Suastyastu
Para pinandita sami yang saya muliakan
Ketua lembaga-lembaga Hindu beserta jajaran baik tingkat propinsi maupun kota Makassar yang saya hormati
Umat sedarma yang sempat hadir mengikuti persembahyangan tilem kesanga pada sore menjelang malam hari ini.
Angayu bagia kita panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi wasa karena kita telah diberikan waranugraha berupa kesehatan kedamaian dan kesejahteraan sehingga kita bisa hadir di pura yang kita sucikan ini bersama-sama untuk melakukan persembahyangan dalam rangka rangkaian taur kesanga malam hari ini.
Rasa syukur itu akan lebih lengkap lagi karena hari ini kita bisa melaksanakan taur kesanga semoga besok kita masih diberikan kesempatan untuk menjalani hari yang sangat istimewa dan membahagiakan karena akan menjalankan catur berata penyepian.
Kenapa saya katakan membahagiakan karena besok merupakan momen khusus yang diberikan kepada kita yang terlahir sebagai manusia untuk melakukan peningkatan kwalitas kemanusiaannya.
Sarasamuscaya sloka 4. menyatakan bahwa Apan iking dadi wang , utama juga ya, nimittaning mangkana, wenang ya tumulung awaknya sangkeng sang sara makasadhanang subhakarma hinganing kottamamning dadi wang ika. Artinya: Menjelma menjadi manusia ini adalah, sungguh utama, sebabnya demikian karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara (lahir dan mati berulang ulang) dengan jalan berbuat baik, demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia.
Jadi sloka ini memberikan peringatan kepada kita semua bahwa kita punya missi dalam kehidupan ini berupa memperbaiki karma-karma yang dahulu kurang baik agar hidup didunia santi di alam sunia manunggal(moksa). Dan juga dalam Lontar Siwagama Tatwadituliskan sabda Siwa : Yan ana wang lampus tan padiksa tan wenang mewali ring bapa meme. (Kalau ada orang mati tidak suci maka ia tidak bisa ketemu meme bapa.)
Makanya untuk menjalankan missi itu kita agar di akhir hidup kita bisa menyatu dengan Tuhan maka kita umat Hindu dibekali petunjuk hidup (way of life atau direction for use= kalau itu barang/produk) berupa agama agama bukan beban. Jadi agama itu adalah petunjuk hidup (kompas), sesuluh penerang/atau cermin. Agama bukan beban. Sloka 9. Sarasamuscaya menyatakan: yo durlabhataram prapya manusyam lobhato narah darmavamanta kamatma bavet sakalavancitah. (Bila ada yang beroleh kesempatan menjadi orang (manusia) ingkar akan pelaksanaan dharma, sebaliknya amat suka ia mengejar harta dan kepuasan nafsu serta berhati tamak, orang itu disebut kesasar, tersesat dari jalan yang benar).
Dalam hal ini kita masuk klasifikasi yang mana? Bagaimana agar hidup tidak sesat ? seperti yang disebutkan diatas. Apalagi di tengah zaman yang kaliyuga ini. Hindu memberi tuntunan kepada umatnya dengan salah satu tuntunannya dengan pelaksanaan melis, tawur dan catur berata penyepian yang dituliskan dalam lontar Sundarigama dan susastra suci lainnya. Pada hari Minggu, tanggal 14 Maret 2010, kemarin kita melakukan melasti. Kata  Melasti, terdiri atas mala = kotoran, penyakit; dan  asti = membuang. Jadi  melasti = membuang kotoran.
Kenapa kita melakukan melasti dan untuk siapa melasti itu?
Bapak ibu adik-adik umat sedarma yang saya cintai…
Melasti itu bertujuan membersihkan linggih Ida Betara atau Pratima (bukan Betara-nya), Batara atau Tuhan tidak kotor, Beliau sangat suci. Yang disucikan adalah sarana yang digunakan seluruhnya. Apa lagi yang dibersihkan ?Selain sarana itu bapak/ibu…….. Jangan lupa diri kita atau anggasarira juga perlu disucikan. Kenapa kita bersihkan diri kita? Karena dalam diri kita juga tempat Tuhan/Ida Shang Hyang Widhi bersemayam yang kita sebut pramaatman. Dalam Bagawatgita disebutkan : Salu idam kalu brahman = Tuhan bersemayam dalam diri setiap mahluk hidup. Supaya Tuhan bersemayam maka kita bersihkan diri kita dengan air laut. Kalau tdk kita bersihkan di situlah akan bersemayam para bhuta cakil.
Karena tubuh manusia terbuat dari unsur pancamahabhuta, maka manusia sangat mudah dipengaruhi bhuta maka prilaku kita lebih gampang berbuat jahat, jelek ketimbang baik apa lagi disertai kebodohan ibarat daun dibiarkan berserakan tidak bagus, disampul kumpulkan gambang diterbangkan angin sehingga mudah terhambur, dipaksa diikat juga susah kalau bisa diikat dia juga remuk, robek. Terjemahkan lebih lanjut Kenapa harus ke samudra : sam = kumpulan mudra air samudra=kumpulan air (laut, sungai campuan, danau dll).
Kenapa di samudra? Iya, karena sang Hyang Aji Baruna itu adalah Dewa Pengasih dan Penyayang yang rela mensucikan umatnya (maka adik-adik remaja khususnya jangan sibuk dengan valentin hari kasih sayang, kita juga punya dewa baik hati pemurah hyang baruna selain Betara Indra. Maka banyak kadang-kadang orang melakukan melarung sesuatu ke segara setelah mengalami kemalangan/kemalaan sering kita tonton di televisi.
Di samping itu di samudra diyakini tempatnya tirta sanjivani tirta amerta sanjiwani yang maha dasyat yang dapat kita buktikan dari keperkasaan ular yang selalu berganti kulit tidak mati-mati karena dapat menjilat tirta sanjivani. Jadi melasti bertujuan mensucikan diri secara sekala dengan mandi/mencuci badan/ upacara pensucian secara niskala. Oleh sebab itu saya mengajak umat yang akan menjalankan catur berata penyepian seyogyanya mengikuti upacara melasti ini agar rangkaian ini menjadi lebih sempurna kalau belum sempat ikut tahun ini berjanjilah dalam diri tahun depan untuk menyiapkan diri lebih baik.
Orang lain yang tidak mengerti nyepi kadang mempraktikan ini buktinya sebelum menjalankan berata puasa pergi mandi ke sungai dan kelaut. Makanya kita sebagai umat hindu harus bangga dengan kesempurnaan ajaran agama kita.kenapa justru kita sebagai umat Hindu tdk mau mengorbankan sedikit waktu untuk menjalankan upacara ini kepada umat yang kemarin sudah hadir berpartisipasi kami mucapkan terimakasih. Bapak ibu umat sedarma yang berbahagia Kalau kemarin kita telah mensucikan di Hari ini tepatnya tadi siang kita juga telah mensucikan ke tiga unsur alam ; Bhur loka/alam bawah, buah loka/angkasa,swah/alam dewa = pensucian alam dengan pencaruan di tengah natah, halaman, perempatan sebagai poros bumi. Kita mensucikan ke tiga unsur alam agar energi negatif itu tidak mempengaruhi manusia dan bapak ibu juga sebentar menghaturkan caru dirumah masing-masing di tengah pekarangannya/halaman.
Bagaimana bapak ibu ngaturan caru tidak usah repot-repot apa lagi ibu bapak adik yang baru belajar Hindu . cukup letakan banten carunya ditengah halaman warnanya sesuai letak panca mahadewa putih timur hitam arah selatan dan selanjutnya di ketiskan tirta, ayabang itu sudah cukup karena banten adalah bahasa weda. Maka jangan beragama itu dikatakan susah mau belajar sedikit saja gampang. Jangan nyimpan warnanyaterbalik.putih di barat merah diselatan.
Jangan mebanten pakai HP……. Bapak ibu saudara-saudara umat sedarma .. Besok kita akan menjalankan catur berata penyepian untuk apa itu… Diatas sudah saya uraikan tadi bahwa kita perlu menjalankan visi, missi sebagai umat dengan benar. Kalau mau benar maka kendali kehidupan itu harus benar, yaitu sang pikiran : Sloka 79 SarasamuscayaManasa nicayamkriva tato vaca vidhyate, kriyate karmana paccat pradhanam vai manastatah (PIKIRAN UNSUR MENENTUKAN, JIKA PENENTUAN PERASAAN HATI TELAH TERJADI, MAKA MULAILAH ORANG BERKATA ATAU MELAKUKAN PERBUATAN OLEH KARENA ITU PIKIRANLAH YANG MENJADI POKOK SUMBERNYA).
Manawa Dharmasastra: Sloka 88 menyatakan: Indriyanam wisaratam wisyewapaharisu sanyame yatnam alisthe dwidwanyantewa wajinam (Seperti halnya seorang mengendalikan keretanya demikian orang bijaksana hendaknya ia berusaha mengendalikan idriyananya buas karena pengarus pantasi yang diberi oleh benda –benda jasmani). Sloka 90 Manawa Dharmasastra:  Crotram twak caksusi jihwa nasika caiwa pancami payupastham hartapadham wak caiwa dacani smrtah. (Telinga, kulit, mata lidah dan hidung kelima macam nya dan lainnya yaitu anus, alat kelamin, tangan kaki dan mulut dimaksud sebagai indria kesepuluh). Dalam Sloka 92 pikiran yang dimaksudkan sebagai indria yang kesebelas yang harus ditundukan.
Setelah badan disucikan alam dan lingkungan disucikan maka mulailah mensucikan diri dengan catur berata penyepian : Upawasa Amati lelanguan Amati lelungan Amati karya Amati geni karena kesebelas indria tadi berkait erat dengan ke empat unsur diatas maka pada saat nyepi dilarang-berata. upawasa= puasa adalah tidak ada keinginan untuk makan (ada makanan, ada nafsu, ada waktu) Lucukan.
Upawasa punya makna : – Filosofis. – Harfiah upawasa = membersihkan fisik secara sekala tdk makan tdk ada metabolisme tidak ada sisa/kotoran tubuh bersih dari sisa kotoran berupa bahan racun yang tidak berguna ini berguna bagi kesehatan. Apa benar makanan/minum yang kita makan mempengaruhi mengotori fisik/pikiran kita : contoh ada orang peliara kucit tinggal dibelakang penjual sate kambing, tiap sore – kucitnya dikasi kuah soto kambing bekas penjual soto setelah kucitnya besar kemudian dipotong apa yang terjadi setelah dimasak dagingnya itu ternyata daging kucit rasa kambing. Contoh lain : Ada kakek-kakek doyan nampah kuluk . setiap kakek itu itu keluar dari rumahnya selalu ramai anjing mengonggong sang kakek bahkan sampai pernah digigit anjing.
Kenapa begitu ternyata makanan yang dimakan itu mempengaruhi kimiawi tubuhnya sehingga bau pekak itu keringatnya sepeti bau kuluk. Anjing itu mengira pekak itu adalah kuluk. Sehingga digonggongnya mungkin anjingnya berpikir kok ada teman saya model lain . Dalam kisah Berata yuda juga diriwayatkan bahwa guru drona hilang akal ketika melihat dewi drupadi ditelanjangi oleh karena ia ketika itu ikut makan makanan yang tidak sadwik yang diberikan oleh keluarga korawa dan ketika menjelang kematianmnya ketika darahnya menjelang habis akibat tusukan panah baru ia sadar kembali akan kekeliruannya yang lalu.
Makna filosopis. Kemudian yang lain dengan puasa juga merupakan laboratorium untuk melatih kepekaan sosial manusia. Orang yang tidak pernah lapar tidak bisa merasakan lapar bagaimana bisa ia merasakan, menghayati, berempati penderitaan orang lapar. karena itu kalau kita puasa akan merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita yang kelaparan. Sehingga timbul kepekaan sosial untuk menolong sesama karena rasa lapar itu universal. Ada kata-kata mutiara yang ditulis dala niti santaka “ dari penderitaan lahir kebijaksanaan” Jadi membantu orang jangan hanya saat nyepi/ setahun sekali karena orang lapar setiap hari kalau membantu setahun sekali inilah yang menyebabkan alam ini tidak santi.
Berapa lama kita mulai upawasa adalah mulai dari terbitnya mata hari sampai terbitnya mata hari pada hari berikutnya. Karena kalau pakai jam jam bisa macet kalau matahari tdk akan ada macetnya. Apa yang dilakukan selain upawasa : Amati lelanguan, Amati lelungan, Amati karya, Amati geni.
 Amati geni : bukan mati total tetapi dikendalikan api yang baik dipelihara, api yang tidak baik dipadamkan. Harfiah ; gelap begitulah kalau nanti kita sudah mati gelap jadi kita sudah diberi signal alarm kalau sudah mati maka sebelum mati diberi adaptasi dan orientasi maka cepat sadar sekarang sebelum kematian itu datang. Filosofi : Dari gelap bisa tidak melihat, kalau sudah gelap rangsangan terhadap indria kita terutama mata ini menjadi berkurang sehingga pengemdalian pikiran menjadi lebih mudah.
Di samping itu untuk melihat terang harus dari kegelapan, makanya ibarat naik mobil kalau diruang/kabin kemudi itu terang kita bisa melihat jelas. Jadi kalau kabin kemudi terang kita tidak bisa melihat jalan dihadapan kita (silau) terang ini maknanyya yang lebih dalam dari kesalahan bisa kita melihat kebenaran oleh sebab itu umat sedarma yang budiman yang dikasihi ida sang hyang widhi wasa. Kalau selama ini kita pernah punya pikiran perkataan yang perbuatan yang kelam/seperti pekatnya malam maka segera sadari dan perbaiki, ini misalsaja : kadang mungkin ada bapak yang selalu memarahi istrinya tanpa sebab yang jelas atau sebaliknya, ada yang tidak jujur pada suami dan istri dll mari momen nyepi ini jadikan kilas balik untuk introspeksi diri. bisa hidup kabur salah benar kita tidak bisa nilai, Agar lebih konsentrasi lagi.Agar pikiran bisa tenang Bayu, sabda harus dikendalikan dengan tdk menjalankan lelanguan, lelungan, bayu karya, idep = kesadaran dikendalikan amati geni
Mana mungkin pasang head set di kumping melakukan self evaluasi, manamungkin samping menggergaji kayu. Nyetir mobil merenung, mana mungkin sambil menyebrang jalan melakukan self evaluasi mulat sarira. Karena pada prinsipnya kalau salah satu unsur indria kita aktif maka yang lain akan pasif. Kuping aktif, mulut pasif mulut aktif kuping pasif.
Makanya kalau ada orang ngomong kuping yang kencang dan cepat yang mendengar akan susah ngomong karena kipingnya dipaksa aktif oleh lawan bicaranya. Makanya dilarang menikmati lelanguan audio/vidio. Oleh sebab itu mari kita belajar mencoba meningkatkan kwalitas hidup kita melalui peningkatan kwalitas catur berata penyepian ini. Sehingga kesucian jiwa, perkataan , perbuatan kita selanjutnya tercipta sehingga pada saat ngembak geni timbul energi ageni baru dalam kehidupan.
Apa cirinya kalau mereka berhasil menjalankan catur berata penyepian. Ada tiga ukuran yang dapat dijadikan indikator : – Kwalitas bakti kepada widhi akan lebih baik – Tresna ring umat sedarma = senang menolong – Asih ring sarwa prani = menyayangi semua mahluk hidup dan alam lingkungannya. Semankin sering menjalankan penyepian maka kwalitas bakti, tresne, asih akan semakin baik sehingga tercipta umat hindu yang beradab dan berbudaya, masyarakat yang religius. Kalau setelah pelaksanaan catur berata penyepian tidak ada peningkatan kwalitas itu maka itu hanya dapat kebagaian mekente saja/ atau lapar saja. Apa lagi setelah nyepi lantas jorjoran melakukan yang keren sekarang open haus, sampai menggadaikan barang hanya untuk membeli makanan /atau berhari raya malah hanya meramaiakan mall ini lebih keliru lagi kalau tidak mau dikatakan sesat tak ubahnya beragama sepertti ombak laut…. apa artinya ramai dipermukaan tetapi hakekatnya didalamnya kosong, mari kita balik sepi tapi berkwalitas. . Asimilasi budaya boleh tetapi pilih dan pilah mana budaya yang sesuai dengan ajaran agama.
Coba kita renungkan baik-baik apa gunanya puasa kalau setelah puasa malah mengumbar nafsu kembali besoknya, makanya tidak mencapai ke santian. Sarasamuscaya 8. Manusyam durlabham prapya vidyullasitacancalam, bhavaksaye, matih karya bhavopakaranesu ca. Manusam durlabam prapya widyulasitacancalam, bawaksaye, matih karya bawopakaranesu ca.( Kelahiran menjadi orang (manusia) pendek dan cepat keadaanya itu, tak ubahnya dengan gerlapan kilat, dan amat sukar pula untuk diperoleh. Oleh karena itu gunakanlah sebaik-sebaiknya kesempatan menjadi manusia itu untuk melakukan penunaian darma yang menyebabkan musnahnya proses lahir dan mati, sehingga berhasil mencapai sorga. dan kepuasan nafsu serta berhati tamak, orang itu disebut kesasar, tersesat dari jalan yang benar).
Oleh sebab itu saya menghimbau mulai dari sekarang tingkatkan kwalitas keagamaan kita apa lagi bagi saudara yang seusia dengan saya kalau kita tidak mulai dari sekarang kita bisa-bisa berutang kalau menggunakan rumus matematika usia harapan hidup 75 tahun kita sudah hidup 50 tahun punya kesempatan investasi 25 tahun lagi apakah 25 tahun bisa break event point usia yang kita lewatkan oleh sebab itu mari sama-sama bergabung di tempekan untuk sama –sama membelajarkan diri. Setelah menjalankan catur berata penyepian mari nanti bersimne krama tanggal 27 Maret memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia di genung serbaguna kita pkl 09 pagi
Bapak ibu umat sedarma yang saya hormati ….
Banyak sudah yang saya sampaikan tentu ada lebih dan kurangnya oleh sebab itu maka apa bila ada salah kata saya mohon maaf.  Atas nama seluruh lembaga Hindu tk propinsi dan kota Makassar saya mewakili mengucapkan selamat menjalankan catur berata penyepian dan selamat tahun baru caka 1932 16 maret 2010.
Semoga damai selalu Om santi santi santi om

Sumber : Menawa darma sastra Gde Pudja MA dkk
Sarasamuscaya Kutipan lon tar siwagama tatwa
Kutipan lontar sundarigama Itihasa Beratayuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar